Another just stand up

on Sunday, July 25, 2010
Kalo dengerin lagu just stand up yang dipopulerkan oleh sejumlah artis yang famous secara internasional, gue punya keinginan untuk membuat lagu dengan musikalitas sekelas dengan just stand up itu. Lagu yang mempunyai maksud “stand up to cancer” mempunyai lirik yang mengena disertai dengan skill vocal yang ga main-main. Gimana enggak, penyanyi yang terlibat adalah penyanyi dengan vokalitas yang kemampuan tak diragukan lagi di kancah permusikan dunia. Mariah carey, fergie, dll. Warna suara juga berpadu. Ada yang tipe power kuat, ada yang lembut, agak maskulin, agak manja, dan yang paling gue suka itu bagian screaming yang kuat banget.
Ga jarang jiwa musisi gue tergerak karena terinsipirasi lagu-lagu semacam ini. Berhubung gue belum punya kesempatan dan bekal yang cukup untuk menjadi musisi hebat, keinginan tersebut hanya sekedar menjadi bibit yang mandul.
Waktu ada audisi band di sekolah kemaren, gue pengen banget ngebawain lagu ini untuk menunjukkan musikalitas para wanita karena di sekolah gue yang namanya cewe itu kurang eksis banget di dunia musik. Sambil dengerin lagunya, biasanya gue membayang-bayangkan manggung bersama teman perempuan lainnya dengan power yang ga kalah hebat sama screamnya cowo’-cowo’ tapi tetap menunjukkan sisi lembutnya. Juga udah mengkadidatkan beberapa calon penyanyi untuk penyempurna lagu. Dan yang gue pikir cukup cocok adalah dita kusuma, cenan, dea, silvia, ziah, uut, ya gue kira cukup mereka yang memenuhi standar yang gue bikin sendiri. Seenggaknya mereka bisa menyamakan nada dan tempo, suaranya juga enak didengar, dan udah mencakup berbagai karakter suara. Di posisi lainnya gue sebagai keyboardist sekaligue backing vocal, indi sebagai guitarist, dan belom kebayang siapa yang menggantikan posisi gue sebagai drummer wanita yang cukup benar tekniknya (hahaha) karena pukulannya ga seperti pukulan yang biasa mungkin akan dibutuhkan stick brush bukan sekedar stick drum biasa.
Suara lembut diwakilkan silvia. Lembut agak sopran diwakilkan dea. Suara yang datar bisa diperankan ziah. Datar agak berwarna cenan. Yang powernya kuat tapi feminim si uut. Dan yang kuat tapi agak maskulin dita.
Musik terdengar lembut karena alunan piano/keyboard, gitar akustikan, dan hentakan drum yang jazzy. Pas bagian bareng-barengnya menampilkan kebersamaan. Dan puncaknya pas bagian “and it will get better, through whatever”, gue percaya lah diantara kandidat itu ada yang mampu berteriak seperti maria carey.
Tapi karena kurangnya keambisiusan, gue malah ga ngulik tu lagu, karena gue juga punya project another day bersama band gue yang lain. Dan batal pada akhirnya!
Kalo gue menengok dunia permusikan indonesia untuk genre seperti ini cukup baik. Bisa saja penyanyi-penyanyi kelas atas indonesia membuat grup penyanyi wanita semacam ini. Iseng-iseng gue juga menyiapkan kandidat penyayi untuk menyempurnakan lagu gue (haha,ceritanya gue udah expert dalam cipta-mencipta lagu). Dan mereka yang berutung adalah: krisdayanti, bcl, gita gutawa, tantri kotak, rossa, sherina, agnes monica, melly goeslaw, anggun, audy. Suara mereka cukup mewakili karakter dan usia. ada gita gutawa yang masi abg, sherina yang remaja , agnes dan tantri kotak yang dewasa awal, audy yang cukup dewasa, melly dan rossa yang sudah dewasa, dan krisdayanti yang mapan.
Yah itu Cuma mimpi gue, pengen banget ngajakin mereka semua bekerjasama menciptakan suatu lagu yang mempunyai kekuatan dan karakter kuat. Tapi kalo gue ga punya kesempatan untuk seperti itu ya gue berharap aja semoga ada musisi hebat yang tergerak untuk mencipta lagu hebat seperti yang ada di benak gue.

??

on Saturday, July 17, 2010
BCL – Kecewa

Sedikit waktu yang kau miliki
Luangkanlah untukku
Harap secepatnya datangi aku
Sekali ini kumohon padamu
Ada yang ingin kusampaikan
Sempatkanlah

Hampa, kesal dan amarah
Seluruhnya ada di benakku
Andai seketika hati yang tak terbalas oleh cintamu

Kuingin marah melampiaskan
Tapi kuhanyalah sendiri disini
Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada
Bahwa hatiku kecewa

Sedetik menunggumu disini
Seperti seharian
Berkali kulihat jam di tangan
Demi membunuh waktu
Tak kulihat tanda kehadiranmu
Yang semakin meyakiniku
Kau tak datang



link to download:
http://www.4shared.com/audio/lk3nLCRi/bunga_citra_lestari_-_kecewa.htm

Udah deh ga ada yang peduli

Mau umur gue 17, masih 16, ataupun udah bau tanah, di tahun twenty ten ini bener-bener ga ada yang peduli. Bahkan 2 elemen terpenting dalam hidup gue juga ga ada di samping gue sekarang. Ya, mereka adalah orang tua gue dan dia. Salah besar harapan gue yang kemaren-kemaren. Waktu segalanya masih jadi rencana dan ternyata hanya berakhir MIMPI. Dulu,gue udah ngebayang-bayangin ulang tahun kali ini termasuk jadi moment terindah dalam hidup gue. Dia janji mau dateng ke rumah gue bareng temen-temennya buat maen sekalian ngerayain ulang tahun yang katanya cukup sakral ini *17*. Tahu ga bayangan gue udah jauh banget dan selalu mikirin yang indah-indah. Gimana nanti gue akan ngerayain ultah gue di jimbaran atau di pantai mana lah malem-malem pake lighting yang agak dramatis. Dimana undangan walaupun ga banyak-banyak amat tapi tetep rame. Terdiri dari keluarga gue, beberapa sepupu yang udah agak gede, dia dan teman-temannya, tetangga yang umurnya kurang lebih sama kayak gue, temen sd yang masih di bali, dan beberapa temen smp di bali.

Dan semuanya PUPUS. Udah gue ga punya harapan dan gue ga akan berharap akan ada sesuatu yang manis di tanggal 18. Semenjak dia bilang “el,kayaknya gue ga jadi ke bali”. Stop, gue ga mau mengingat bagaimana dia menghancurkan hadiah terindah itu. Ga bisa dong gue marah ke dia, harusnya gue yang pengertian. Kalo dia emang ga punya kesibukan, dia pasti dateng. Yah gue taulah dia mesti persiapan gono-gini buat kelanjutan studinya. Walaupun gue ga pernah melayangkan protes, tapi gue sering merenunginya sendiri bahkan sampe menitikkan air mata mahal gue (halah). Kembali gue mengingat hal yang indah itu ga akan mungkin terjadi. Hal yang udah gue tunggu-tunggu dan gue bayangin dari dulu cuman sekedar jadi impian.

Karena pembatalan itu, sumpah terkadang gue jadi madesu, ogah ngapa-ngapain. Gue jadi ga semangat menyambut tamu. Ya, ceritanya ada beberapa temen gue yang mau maen ke rumah dan nebeng nginep. Oh God, kenapa malah mereka yang mau dateng?gue ga ada ngundang, gue ga menantikan kedatangan mereka sama sekali. Gue bener-bener ga ada semangat buat mengajak mereka jalan-jalan dan menikmati indahnya pulau dewata. Padahal biasanya gue adalah tipe orang yang suka kedatangan tamu. Gue jadi ga mau ngurusin mereka, dan ga mau memberikan fasilitas. Duh sorry banget ya tapi gue emang lagi bad mood tingkat tinggi untuk menerima seseorang di rumah gue. Mm lama-lama gue juga mencoba untuk menghibur diri dengan kedatangan mereka, gue berpikir ya seengaknya gue bisa sedikit jalan-jalan dan menghilangkan penat. Ehhh pada akhirnya mereka ga jadi dateng juga karena kuota tidak mencukupi. Alah udahlah ternyata gue benar-benar akan membusuk di rumah. Ini karena gue kehilangan nafsu untuk bersenang-senang.

Dan yang lebih parah lagi...liburan ini gue udah cukup banyak cekcok sama dia,sering banget. Yang terakhir, cekcok karena masalah hp. Sampe berani-beraninya dia bilang tai buat gue dan bilang dia benci gue. Gue ga pernah mau hal kayak gini terjadi, tentunya ini juga jadi sebuah ancaman buat hubungan kita, dan gue juga gamau memikirkan hal yang lebih buruk akan terjadi. Sampe detik inipun dia ga ada sinyal untuk menghubungi gue. Padahal ini udah beberapa detik sebelum hari besar. Huh, apa harus gue yang merengek-rengek minta maaf?. Tapi gue juga males mau sekedar kirim sms, kan kemaren2 dia yang yang ngebentak-bentak gue “kalo kesel,yaudah ga usah kirim-kirim sms lagi” ya gue turutin aja. Semenjak tragedi perdebatan diikuti marah-marah itu dan diperparah oleh tragedi kabar melamar, gue ga ada sekedar say hai ke dia begitu pula sebaliknya. Miris deh gue tiap waktu ngeliat hp gue, hal yang sama terjadi...ga ada inbox baru dari dia. Setiap gue tengok hp, yang gue liat Cuma layar hitam, penantian yang gue ga tahu kapan berakhirnya. Ok, gue putuskan pada hari ini gue break dari hp dengan jalan menonaktifkannya. Daripada gue menghadapi kenyataan dia sama sekali ga mencoba menghubungi gue bahkan untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun. Gatau deh apa dia mencoba menghubungi atau tidak. Tapi sore ini gue ga bisa dihubungi.

Lengkaplah sudah kesendirian gue di ulang tahun ke-17 ini. Orang tua gue pun ga ada disini. Yah, ada urusan berlibur bersama ibu-ibu dan bapak-bapak lainnya di jawa sana. Baru pulang nanti tanggal 19. Artinya, gue bertugas untuk menjaga rumah dan menjaga kedua adek gue (dan malesnya adek cewe gue jadi manja banget,bikin males aje).

So so so so, ga ada yang akan memberikan gue ucapan selamat ulang tahun secara langsung. Ga akan ada yang menyadari gue udah menginjak usia 17 *dan semoga seengaknya lebih dewasa*. Dan biarlah...........gue emang ditakdirkan untuk sendirian sekarang. Dan merenunginya dalam diam,mungkin diikuti kesedihan. Kalo 2 elemen itu aja ga bisa nemenin gue,apalagi orang lain.

gue masih berharap dapet kado apa kek,tapi yaudahlah kalo ga ada yang niat.
Happy birthday elsayang,iloveme!
*masih besok,tapi ga apa deh*

nb:apa gue agak lebay?hehe