Okeh mari kita lanjutkan.....
Kalau gw throwback lagi ke masa-masa ge bekerja di company ke2 (namanya mindshare btw), kalo diinget-inget seru juga sih. Gw yang tadinya benar-benar lesu selama 10 bulan di cilegon, jadi menemukan "soul" gw kembali. Hal pertama yang membangkitkan gairah hidup gw tentu saja gw kembali "menemukan" same-age community di company ini. Agency itu emang tempat yang tepat buat anak muda menggali "kesibukan". Karena gawenya beneran sesibuk itu, sehingga yang bisa lo lihat memenuhi kantor ini adalah anak-anak muda yang doyan lembur. Well, mungkin gak "doyan" dari hati sih. Mostly karena emang kerjaanya banyak dan belum kelar, in some cases, lembur ya karena kantor masih rame aja.
Mungkin gw ceritain beberapa hal yang gw alami kali ya.....
1. Gw punya ketertarikan terhadap creative industry. Dan masuk ke advertising agency sudah cukup membayar rasa penasaran gw. Gw sama sekali tidak menyesal pernah ada di fase ini, karena gw gak kebayang kalo harus penasaran seumur hidup sama bidang ini.
2. Gw memahami kalau ternyata gw punya kebutuhan mendasar, yakni memegang kontrol atas apa yang gw kerjakan. Kehilangan "manager" ketika gw belum siap itu emang cukup menampar gw. Yah walaupun sebenarnya pada akhirnya cukup gw syukuri karena gw banyak belajar decision making dari sini.
3. Hal lain yang gw pahami, adalah gw tidak suka kecepatan bekerja gw terhambat oleh performa orang lain. Seperti yang gw bilang di posting sebelumnya, gw membiasakan diri memiliki attitude zero mistake. So far, selama gw bekerja, belum pernah ada yang mengeluhkan performa gw. Dan assesment dari orang-orang yang berhubungan langsung dengan gw pun mostly positif. Gw selalu berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu dengan cepat dan tepat. Namun bekerja di suatu advertising agency itu tingkat integrasi antar pihaknya sangat tinggi, jadi bottleneck itu terjadi dimana-mana. In my cases, pending gak pernah ada di gw. Dan ini membuat gw cukup stress, karena bottleneck dari pihak lain ini yang mempengaruhi kecepatan gw bekerja. I can say, gw adalah tipe orang yang sangat terstruktur. Hal ini membuat gw gak fleksibel sih, hahaha gw bisa misuh-misuh sendiri kalo deadline pada ngaret.
4. Gw cukup detail-oriented. Pekerjaan gw sangat menuntut ini. Tapi lama-kelamaan gw lelah karena terlalu banyak ngurusin printilan. Ya bodoh-bodohannya gini deh, lo suka kebersihan tapi bukan berarti profesi yang paling suitable buat lo itu jadi cleaning service kan?
5. Kebutuhan gw akan apresiasi sangat tinggi. Dan ekspektasi gw akan apresiasi cukup tinggi. Ini mempengaruhi kepedulian gw terhadap pekerjaan. Behubung ini bukan perusahaan bapak gw, mau gw all out atau setengah-setengah, end resultnya (harshly, money) sama aja :D
Kalau gw throwback lagi ke masa-masa ge bekerja di company ke2 (namanya mindshare btw), kalo diinget-inget seru juga sih. Gw yang tadinya benar-benar lesu selama 10 bulan di cilegon, jadi menemukan "soul" gw kembali. Hal pertama yang membangkitkan gairah hidup gw tentu saja gw kembali "menemukan" same-age community di company ini. Agency itu emang tempat yang tepat buat anak muda menggali "kesibukan". Karena gawenya beneran sesibuk itu, sehingga yang bisa lo lihat memenuhi kantor ini adalah anak-anak muda yang doyan lembur. Well, mungkin gak "doyan" dari hati sih. Mostly karena emang kerjaanya banyak dan belum kelar, in some cases, lembur ya karena kantor masih rame aja.
Mungkin gw ceritain beberapa hal yang gw alami kali ya.....
1. Gw punya ketertarikan terhadap creative industry. Dan masuk ke advertising agency sudah cukup membayar rasa penasaran gw. Gw sama sekali tidak menyesal pernah ada di fase ini, karena gw gak kebayang kalo harus penasaran seumur hidup sama bidang ini.
2. Gw memahami kalau ternyata gw punya kebutuhan mendasar, yakni memegang kontrol atas apa yang gw kerjakan. Kehilangan "manager" ketika gw belum siap itu emang cukup menampar gw. Yah walaupun sebenarnya pada akhirnya cukup gw syukuri karena gw banyak belajar decision making dari sini.
3. Hal lain yang gw pahami, adalah gw tidak suka kecepatan bekerja gw terhambat oleh performa orang lain. Seperti yang gw bilang di posting sebelumnya, gw membiasakan diri memiliki attitude zero mistake. So far, selama gw bekerja, belum pernah ada yang mengeluhkan performa gw. Dan assesment dari orang-orang yang berhubungan langsung dengan gw pun mostly positif. Gw selalu berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu dengan cepat dan tepat. Namun bekerja di suatu advertising agency itu tingkat integrasi antar pihaknya sangat tinggi, jadi bottleneck itu terjadi dimana-mana. In my cases, pending gak pernah ada di gw. Dan ini membuat gw cukup stress, karena bottleneck dari pihak lain ini yang mempengaruhi kecepatan gw bekerja. I can say, gw adalah tipe orang yang sangat terstruktur. Hal ini membuat gw gak fleksibel sih, hahaha gw bisa misuh-misuh sendiri kalo deadline pada ngaret.
4. Gw cukup detail-oriented. Pekerjaan gw sangat menuntut ini. Tapi lama-kelamaan gw lelah karena terlalu banyak ngurusin printilan. Ya bodoh-bodohannya gini deh, lo suka kebersihan tapi bukan berarti profesi yang paling suitable buat lo itu jadi cleaning service kan?
5. Kebutuhan gw akan apresiasi sangat tinggi. Dan ekspektasi gw akan apresiasi cukup tinggi. Ini mempengaruhi kepedulian gw terhadap pekerjaan. Behubung ini bukan perusahaan bapak gw, mau gw all out atau setengah-setengah, end resultnya (harshly, money) sama aja :D