GGGG: Glory Glory Gossip Girl

on Tuesday, April 9, 2013
I recommend you watch this video to decide whether you start watch gossip girl or not





You’re nobody until you’re talked about  (Daniel Humphrey)
Wakey wakey bloggers! Setelah ter-influence Tyka Ramona dengan serial nagih berjudul Gossip Girl sekarang gue bingung gimana cara move on dari adiksinya sementara serialnya sendiri udah tamat.

Mungkin terdengar 2007 atau 2008-an banget kalo keracunan Gossip Girl. Waktu SMA dulu, jaman kelas 1 SMA, Gossip Girl sempat mewabah banget di kalangan temen-temen gue (waktu masih ditayangin di trans tv). Jujur aja waktu itu ya seperti yang pernah gue bahas disini, Gossip Girl itu ga lebih dari sinetron dengan outfit yang keren-keren dan sering dimuat di majalah fashion remaja (sumpah dulu semua majalah ngebahas outfit gossip girl, gak boong). Sementara gue sendiri, baru dikenalin Gossip Girl sama sobi gue, Mona, yang sedikit banyak meng-influence gue berbagai macam hal terutama film, di awal tahun 2012.

Lama kelamaan, nonton serial ini jadi rutinitas dan hobi. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup gue……….GUE MENGKHATAMKAN SATU SERIAL PENUH, 6 season 121 episode tanpa skip. Bangga? Engga juga sih. Tapi men ternyata ada juga serial yang bisa bikin gue betah mantengin dari awal sampe akhir. Dari Blair Waldorf pake headband sampe pake tiara, dari Daniel Humphrey the lonely boy sampe jadi the most powerful. 6 tahun transformasi inside-out. And thank you, for making me fell in love with the city!

Kehidupan elitist society, spesifiknya Upper East Side, Manhattan. Sesuatu yang jauh banget dari hidupnya rakyat jelata macem gue. Penuh intrik, manipulasi, dan scheming. Apartemen dengan view Manhattan’s skylight. Bahkan loft di Brooklyn pun tetep lebih asik daripada kosan gue -,-. Sarapan pake waffle dan ngopi-ngopi. Debutante and the gala  where people really dressed. Super huge closet buat menampung outfit yang sophisticated. Harry Winston jewelery. Minions. Mingle with so-called people. Chuck-Blair dramatic love lives  Refreshing vacation yang kayaknya mau kemana aja gampang karena money is not really a matter.
Glamorous NY-type setting. It’s really matter for who’s never been in NY, or in USA. And that’s exactly the point why GG is a pleasure.

Sebenernya di sela sela rutinitas nonton GG, gue udah mencoba terbuka sama serial lain berharap bisa menemukan pelarian lain. Tapi, udah mencoba how I met your mother, once upon a time, glee, dan pretty little liars pun gagal adiksi. Karena GG inilah waktu luang banyak gue gunakan untuk nonton serial instead of nonton film dengan durasi 2 jam dan ujung-ujungnya gak kelar gara-gara keburu ngantuk di tengah-tengah. GG, dengan durasi 40 menit tiap episode berhasil bikin gue melek bahkan nangis-nangis.

Dan sekarang, gue sedang mencari rekomendasi serial dengan genre sejenis biar ga kesepian dan bisa sering-sering cuci mata sama fashion paradenya.

Gossip Girl has become not just a guilty pleasure but a lifestyle


Xoxo, e. waldorf (ngarep)

0 comments:

Post a Comment